Kedua pria super ini tidak merasakan sakit ataupun luka pada tangan mereka. Berikut kedua pria yang melakukan cara memasak yang sangat extreme:
1. Prem Singh
Ketika Prem Singh menawarkan turun tangan membantu orang menggoreng maka ia melakukannya dalam artian sebenarnya. Ya, Prem santai saja mengambil ikan goreng di dalam minyak panas langsung dengan tangannya.
Prem memang memiliki keunikan mampu menahan panas dengan mencelupkan tangannya ke minyak goreng mendidih suhu 200 derajat Celcius. Ia mengaku tak pernah menderita luka bakar atau tubuhnya sakit selama 25 tahun melakoni aksi ekstrim ini.
"Saya sudah melakukannya selama 25 tahun dan ini hanya perkara pengalaman saja," ucap Prem. "Saya mencelupkan tangan ke dalam minyak panas satu kali, lalu melakukannya lagi. Dari situ saya menyadari minyak goreng panas tidak melukaiku."
"Akhirnya setiap orang memintaku menggoreng menggunakan tangan telanjang karena ingin melihat bagaimana aku melakukannya," lanjutnya. Kini Prem berharap anak laki-lakinya dapat meneruskan kemampuan uniknya dengan banyak berlatih.
Kemampuan mencengangkan Prem ini membuatnya jadi atraksi pengunjung restorannya di New Delhi, India. Sejak dibuka pada 1960, penjualannya terus meningkat berkat aksi chef berusia 65 tahun itu. Restorannya kini bisa menjual ratusan kilogram ikan setiap harinya.
2. Kann Trichan
Kann Trichan [50] dari Chiang Mai, Thailand, adalah spesialis ayam goreng yang mengabaikan peraturan kesehatan dan keselamatan. Bagaimana tidak. Ia selalu melupakan peralatan memasaknya dan lebih suka menggunakan tangannya. Mencelupkan tangannya ke dalam wajan yang berisi minyak panas mendidih.
Penjual Ayam Goreng Paling Gila. Anehnya, sedikitpun ia tidak mengalami lepuh atau luka bakar. Mengingat keahliannya itu, ia pun dianugerahi sebuah Guinness World Record: mengeluarkan 20 buah ayam goring dari dalam minyak mendidih bersuhu 480 derajat dengan waktu satu menit.
Trichan menemukan bakatnya tujuh tahun lalu ketika ia tersiram minyak panas setelah tupai melemparkan mangga ke dalam wajan penggorengannya. “Minyak itu terbang ke mana-mana, ke seluruh lengan, kepalaku, tangan. Seharusnya serius menyakiti saya,” katanya. mengenang “Saya bercermin, mengharapkan untuk melihat lecet dan bercak-bercak merah, tapi tidak ada.”
“Sekarang saya bisa menggoreng nasi, ayam dan banyak hal hanya dengan tangan kosong, Ketika saya meletakkan tangan saya ke dalam minyak panas rasanya tidak membakar atau meleceti kulit saya.”
No comments:
Post a Comment