Ketika Keri Wilk dan teman-temannya menyelam ke dalam air laut yang jernih di lepas pantai pulau Dominika untuk mengambil gambar paus sperma, tidak terlintas sedikitpun dipikiran mereka bahwa mereka akan berenang dalam kotoran paus besar. Tapi itulah yang terjadi…
Seperti yang dikutip dari vesesofuniverse.blogspot.com, “Pada awalnya, sepertinya hanya defekasi (BAB) biasa,” Keri menjelaskan.
“Tapi alih-alih menyelam ke bawah, paus itu tetap di permukaan dan terus buang air untuk jangka waktu yang cukup mengejutkan.
Kotorannya kemudian menyebar melalui air – dan ada yang hinggap di mulut Keri – saat paus mengepakkan ekornya.
“Empat dari kami saling memandang dengan kebingungan, lalu kembali pada paus, berharap bahwa BAB nya akan segera berakhir. “Sebaliknya, paus malah nongol atas dan ke bawah, berputar-putar dan menghamburkan kotorannnya ke setiap arah selama beberapa menit sementara kami hanya bisa menonton.”
Keri mengatakan kotoran akhirnya menyebar sekitar 30 meter di sekelilingnya dan tiga rekan penyelam nya semuanya berlumuran kotoran.
Peralatan scuba dapat mengganggu ikan paus, sehingga Keri lebih memilih untuk menyelam dengan hanya menggunakan kacamata selam dan snorkel.
“Air laut yang awalnya jernih dan berwarna biru indah. Setelah beberapa gelombang kotoran dibebaskan dan diaduk dengan penuh semangat oleh ikan paus, air laut menjadi seperti susu coklat, sampai saya tidak bisa melihat tangan saya meskipun tangan saya angkat ke depan wajah.
“Saya berlumuran kotoran paus dari kepala sampai kaki. Tapi, setelah kami meninggalkan awan kotoran, warna coklat dengan cepat lenyap tercuci, dan tidak meninggalkan bau pada kami.
“Saya belum pernah mendengar hal ini terjadi sebelumnya, dan saya tidak tahu siapa saja yang pernah memiliki pengalaman seperti yang kami alami, bisa jadi kami lah orang pertama yang mendokumentasikan peristiwa paus be’ol ini ….”
Seperti yang dikutip dari vesesofuniverse.blogspot.com, “Pada awalnya, sepertinya hanya defekasi (BAB) biasa,” Keri menjelaskan.
“Tapi alih-alih menyelam ke bawah, paus itu tetap di permukaan dan terus buang air untuk jangka waktu yang cukup mengejutkan.
Kotorannya kemudian menyebar melalui air – dan ada yang hinggap di mulut Keri – saat paus mengepakkan ekornya.
“Empat dari kami saling memandang dengan kebingungan, lalu kembali pada paus, berharap bahwa BAB nya akan segera berakhir. “Sebaliknya, paus malah nongol atas dan ke bawah, berputar-putar dan menghamburkan kotorannnya ke setiap arah selama beberapa menit sementara kami hanya bisa menonton.”
Keri mengatakan kotoran akhirnya menyebar sekitar 30 meter di sekelilingnya dan tiga rekan penyelam nya semuanya berlumuran kotoran.
Peralatan scuba dapat mengganggu ikan paus, sehingga Keri lebih memilih untuk menyelam dengan hanya menggunakan kacamata selam dan snorkel.
“Air laut yang awalnya jernih dan berwarna biru indah. Setelah beberapa gelombang kotoran dibebaskan dan diaduk dengan penuh semangat oleh ikan paus, air laut menjadi seperti susu coklat, sampai saya tidak bisa melihat tangan saya meskipun tangan saya angkat ke depan wajah.
“Saya berlumuran kotoran paus dari kepala sampai kaki. Tapi, setelah kami meninggalkan awan kotoran, warna coklat dengan cepat lenyap tercuci, dan tidak meninggalkan bau pada kami.
“Saya belum pernah mendengar hal ini terjadi sebelumnya, dan saya tidak tahu siapa saja yang pernah memiliki pengalaman seperti yang kami alami, bisa jadi kami lah orang pertama yang mendokumentasikan peristiwa paus be’ol ini ….”
Baca Juga 7 Hewan Langka Terdampar di Duniasumber:terselubung.in