Wednesday 2 July 2014

5 Pelatih Sepakbola yang Paling Cepat Dipecat Di Dunia

5 Pelatih Sepakbola yang Paling Cepat Dipecat Di Dunia - Moyes hanya membutuhkan kurang lebih sembilan bulan bertahan di Old Trafford, setelah akhirnya Manchester United memecatnya. Kekalahan Setan Merah 0-2 dari Everton akhir pekan lalu membuat keluarga Glazer tak sabar menunggu prestasi yang didatangkan Moyes.

Bahkan pelatih asal Skotlandia itu malah mendatangkan beberapa rekor buruk. Menyusul pemecatan Moyes yang begitu singkat perjalanannya bersama The Red Devils, ternyata dia bukan satu-satunya pelatih yang memiliki periode singkat melatih sebuah  klub.

Raksasa Eropa lainnya, seperti Real Madrid, Bayern Munich, Chelsea, dan Juventus pun pernah memecat pelatih mereka, di kala kekecewaan melanda.

1. Ciro Ferrara-Juventus


Juventus menemukan waktu sulit karena mereka baru saja kembali usai dilanda kasus Calciopoli. Tapi klub merasa berada di titik terendah saat dilatih Ciro Ferrara. Mantan bek Juve itu memegang kendali Nyonya Tua, setelah Claudio Ranieri di dua pertandingan terakhir musim 2008-2009.

Sempat menukangi Bianconeri selama musim panas penuh, namun Ferrara menjadi salah satu dari beberapa pelatih Juve yang dipecat di pertengahan musim. Bukan hanya jauh dari perburuan gelar, bahkan Juve terlalu jauh sekali dari enam besar.

Enam bulan melatih, Ferrara akhirnya diganti Alberto Zaccheroni pada bulan Januari. Seorang pelatih yang tidak melatih dalam tiga musim sebelum dipanggil oleh Raksasa Turin.

2. Jurgen Klinsmann-Bayern Munich


Jerman melakukan penampilan mengejutkan dalam tugasnya menjadi tuan rumah Piala Dunia 2006. Tim Panser menempati posisi tiga. Dan Klinsmann dilihat sebagai pelatih muda yang paling menjanjikan.

Tapi reputasi itu hancur, setelah tanggung jawabnya dipertanyakan saat melatih Bayern Munich. Mewarisi skuad terbaik di Jerman pada musim panas 2008, tahun berikutnya tepat pada bulan April, Bayern hilang peluang gelar di semua kompetisi. Termasuk dalam bahaya ketika gagal lolos ke Liga Champions.

Kenangan terakhir yang diberikan Klinsmann, di sisa kompetisi Bayern dihancurkan Barcelona 4-0 di perempatfinal Liga Champions.

3. Carlos Queiroz-Real Madrid


Dilihat dari hasil yang begitu cemerlang, menyusul kesuksesannya sebagai orang nomor dua di bangku pelatih Manchester United, di bawah kepelatihan Sir Alex Ferguson, Carlos Queiroz memulai hidupnya sebagai pelatih untuk menukangi Real Madrid.

Diwarisi dengan salah satu tim yang berkilauan usai ditinggal Vicente del Bosque, pelatih asal Portugal itu memimpin Los Galacticos untuk berada posisi puncak La Liga dan mencapai perempatfinal Liga Champions di awal Maret.

Tapi periode kepelatihannya tercoreng menyusul masalah di luar lapangan, termasuk pemboman kereta Atocha dan dugaan perselingkuhan David Beckham menjadi sorotan jauh dari sepakbola dan membuat posisi Los Blancos terpuruk. Akhirnya Madrid hanya finis keempat dan gagal di Liga Champions usai dikalahkan AS Monaco. Dan, menyebabkan pemecatan tak terelakkan datang di musim panas 2004.

4. Luiz Felipe Scolari-Chelsea


Luiz Felipe Scolari tiba di Chelsea pada tahun 2008 dengan reputasi besar setelah memimpin negaranya Brasil kembali ke kejayaannya di Piala Dunia 2002, serta membimbing Portugal ke final Euro 2004.

Meskipun awal yang mengesankan di musim 2008, dengan mengecap kemenangan atas Portsmouth 4-0, tapi klub asal London Barat itu meronta-ronta dan memainkan beberapa sepakbola yang kurang menarik di debut Scolari.

The Blues gagal dalam perburuan gelar Premier League dan memiliki catatan buruk melawan tim-tim besar, kalah di kandang dan tandang saat melawan Liverpool, Manchester United, dan Arsenal. Dia akhirnya keluar dari penderitaannya pada Februari 2009. Pengganti sementara Guus Hiddink segera memulihkan nasib The Blues dengan memenangkan FA Cup dan di ambang final Liga Champions.

5. Marco Tardeli-Inter Milan


Menggantikan Marcello Lippi yang dipecat manajemen Inter Milan, tapi Marco Tardelli menambah penderitaan La Baneamata, meski dihuni Ronaldo, Christian Vieri, Javier Zanetti, dan Clarence Seedorf.

Nerazzurri hanya bisa berhasil finis kelima di klasemen akhir Serie A. Apesnya lagi, Tardelli mencapai persentase kemenangan hanya 37,5% dan bisa menghadiahi kekalahan paling memalukan dalam sejarah klub, ketika Inter dipermalukan 6-0 oleh Milan dalam Derby della Madonnina. Tardelli pun dipecat pada akhir musim.

0 comments:

Post a Comment