Thursday 17 July 2014

5 Penembak Jitu Paling Berbahaya Di Dunia

5 Penembak Jitu Paling Berbahaya Di Dunia - Pasukan penembak jitu memang paling elit dan ditakuti bagi pihak lawan. Mereka bisa menyerang dari kesunyian, terlatih, dan menyergap sasaran kapan saja. Mereka menjadi garba terakhir pertempuran, menyelamatkan prajurit lain, dan hanya punya dua pilihan yaitu pulang selamat menyelesaikan misi, atau tewas di tengah konflik.

Bentuk awal penembak jitu pertama kali ditemukan selama perang revolusi Amerika Serikat dan perang dikomandani Napoleon Bonaparte di Eropa saat angkatan darat Inggris menciptakan resimen khusus bagi mereka yang ahli menembak. Pada pertengahan 1800-an peran penembak jitu ini mulai dibutuhkan. Banyak perusahaan mengembangkan senapan jarak jauh demi tugas tentara.

Whitworth adalah merek senapan jarak jauh pertama yang diadopsi berbagai militer sejagat. Terutama angkatan darat Prancis, serta saat perang sipil abad 18 di Amerika. Senapan ini sanggup mencapai sasarandi jarak dua kilometer.Kini penembak jitu di dunia sudah sangat banyak, namun hanya lima sosok dianggap paling berbahaya sejagat. Mereka telah menghabisi ribuan nyawa di ujung senapannya.

Dilansir dari situs therichest.com inilah 5 Penembak Jitu Paling Berbahaya Di Dunia :

1. Simo Hayha, Finlandia


Ini penembak jitu paling berbahaya sejagat. Simo Hayha mendapat julukan orang Putih mematikan. Dia penembak jarak jauh paling sering melenyapkan nyawa manusia sepanjang masa. Dia membunuh sekitar 505 tentara dalam 100 hari saja.

Hayha kelahiran Finlandia, ambil bagian dalam konflik Finlandia melawan Uni Sovyet pada perang dingin 1939-1940. Dalam melakukan tugasnya Hayha mengenakan seragam warna putih dan menyamar menjadi salju lantaran suhu saat itu sekitar minus 12 derajat celsius.

Hayha tersohor membunuh ratusan tentara merah Soviet. Total sudah dibunuhnya mencapai 705 orang pasukan merah atau setara dengan satu batalion infanteri Tentara Nasional Indonesia.Hayha meninggal di usia 96 tahun. Sejak Finlandia akhirnya merdeka dan diakui kedaulatannya dia pensiun jadi penembak jitu dan menghabiskan masa tuanya dengan tenang.

2. Vasily Zaytsev, Rusia


Vasily Zaytsev merupakan penembak jitu berbahaya asal Rusia dan hingga kini dikenang sebagai pahlawan Negeri Beruang Merah. Dia bergabung dalam pasukan tentara merah saat Rusia masih menjadi wilayah Uni Sovyet. Dia orang paling berjasa dalam pertempuran Kota Stalingrad, yakni perang antara Jerman dan sekutunya melawan Soviet memperebutkan wilayah itu di puncak Perang Dunia ke-II.

Pada November 1942 Zaytsev membunuh 242 tentara musuh. Dia menjadi malaikat maut bagi tentara Jerman dan sekutunya. Meski demikian, umur Zaytsev sangat pendek. Dia tewas pada 1943 di tengah kontak senjata dengan tentara Jerman.

3. Chris Kyle, Amerika Serikat


Ini penembak jitu paling banyak mencabut nyawa asal kesatuan khusus angkatan laut Amerika Serikat. Chris Kyle dalam sebuah biografi tercatat menjadi tentara yang berani, terhormat, dan dedikasi untuk negaranya di atas segala urusan. Di akhir karir militernya dia telah membunuh 160 orang selama bertugas di Irak pada 2003.

Hal itu membuat Kyle menjadi penembak jitu paling berbahaya sepanjang sejarah Amerika. Dia mematikan dan dijuluki sebagai iblis dari Ramadi.Sayang hidupnya berakhir tragis. Dia justru tertembak oleh rekannya sendiri yang mengalami stres. Kyle tewas di rumahnya di Negara Bagian Texas.

4. Carlos Hathcock, Amerika Serikat


Carlos Hathcock merupakan penembak jitu dari kesatuan angkatan darat Amerika Serikat. Dia berperan besar dalam kemenangan Amerika atas perang Vietnam. Dia spesialis penembak jitu di hutan dan telah membunuh sekitar 93 nyawa.Pemerintah Vietnam saat itu menghargai kepala Hathcock dengan uang Rp 300 juta. Banyak sudah film tentang dia dan menjadikan Hathcock penembak jitu paling tersohor sejagat.

5. Rob Furlong, Kanada


Rob Furlong asal Kota Newfoundland, Kanada, merupakan tentara angkatan darat tingkat kopral dan ikut berperang di Afghanistan dalam operasi Anakonda paling tersohor itu. Saat kelompok pemberontak Afghanistan mengancam menyerang pasukan Kanada dan Amerika Serikat memakai mortar, dia dikirim untuk menetralisir keadaan itu.

Bukan soal berapa nyawa yang sudah lenyap di ujung senapan Furlong namun jarak tembak saat itu yakni sekitar 2,4 kilometer merupakan jarak terjauh masa itu dan Furlong berhasil membidik sasarannya dengan baik.

0 comments:

Post a Comment